Archive for Juli 2016

"Because i dont know"

Teman? Ada yang tau makna dari satu kata itu. Setiap hari aku selalu bertemu dengan teman, dikelas misalnya. Aku beranggapan bahwa jika kita satu habitat dalam tanda kutipnya satuk  kelas,  itu berarti bahwa semua yang berada didalamnya bisa di sebut “teman”. Okay, kembali ke makna teman tadi apa sebenernya teman itu? Orang yang ada di sekitar kita? tapi banyak sekali orang di sekitar kita yang tidak dikenal. Masa SMK tentu menjadi masa yang paling indah dalam kehidupan, begitupun denganku. Aku yang seorang anak biasa yang selalu mendambakan hal hal indah saat masa masa SMK, namun yang kudapatkan hanyalah kebingungan, bingung tentang makna teman tadi.
Suatu ketika saat aku sedang dalam perjalanan pulang ada yang bertanya padaku.
“kamu kenal dengan #sensor? Dia anak sekolahmu?”
“tentu saja, dia sekelas denganku”
“nice, kamu tau dimana rumahnya?”
Aku hanya menggeleng perlahan.
“I don’t know, I will quest”
“damn, kamu sekelas tapi gak tau alamat rumah temen sekelasmu, selama two years what are you doing?”
Aku hanya bisa tersenyum dengan wajah mirip kepiting rebus, karena cuaca panas maka diganti menjadi kepiting goring. (read=goreng).
Dirumah aku kepikiran kata kata tadi selama dua tahun apa yang kulakukan sampai sampai tidak tau alamat teman yang setiap hari kujumpai. Bahkan dari pagi sampe sore kami selalu bersama. Kenapa aku sampe senaif ini, aku merasa tertampar oleh keegoisanku yang gak mau mengenal temen temen sekelasku lebih deket. Aku bahkan melupakan bahwa kami semua adalah family. Oh shittt,  I will go to Jupiter.
Aku frustasi dan ingin makan orang tapi sayang aku bukan keturunan vampir yang suka makan darah untuk bertahan hidup. Aku manusia, MANUSiA! Ingat aku manusia normal, oke cukup aku akan mendengarkan music sekedar menghilangkan stress.
“cintaku bukanlah cinta biasa, jika kamu yang memilki”
“dan kamu blabbala…………
No no no, aku tidak ingin mendengarkan lagu lagu mellow yang membuat aku makin merasa strees, aku akan mencoba mencari lagu penyemangat hidup.
“garuda pancasila akulah pendukungmu…………

OH MY GOD, aku tidak sepatriotis itu aku bahkan masih ragu apa aku akan mengorbankan segalanya jika terjadi peperangan di negaraku,(hahaha) aku merasa sangat ultra super depresi. Makan mungkin akan membuat pikiranku kembali straight, tapi aku tidak bernafsu memakan sayur yang telah di siapkan ibu khusus untukku, you know aku sangat kurus dan ibuku selalu memaksaku memakan semua jenis makanan terutama sayur sayuran  untuk membuat sedikit pembengkakan di tubuhku, alhasil aku sama sekali tidak berubah. Kurus mungkin memang ditakdirkan untukku, meskipun aku memakan seabrek semua jenis makanan aku akan tetap kecil seperti ini. Dan ibuku don’t give up, dan aku selalu merasa kesal, kenapa ibu tidak menerima keadaanku apa adanya, aku bahagia  punya tubuh kecil seperti ini.
Malam ini begitu indah dengan binatang binatang (read=bintang) yang bertaburan di langit nun jauh diatas sana. Aku kembali berfikir tentang teman, aku merasa dikelasku kita semua berteman tapi kadang aku merasa kita semua tidak berteman. Mmm yeah maksudku juga bukan musuhan. Kami semua akur, damai tentram dan aman. Kami semua merasa biasa saja. Nah, rasa biasa saja itu yang menurutku aneh, aku merasa tidak mengenal satu persatu teman di kelaku. Hanya beberapa yang memang menonjol dikelas missal yang paling pintar, jago ngomong, usil, pendiam, dan yang biasa biasa saja itulah yang sama sekali tak ku pahami. Aku benar benar merasa perlu dan sangat perlu untuk mengenal semuanya lebih dalam bahkan bila perlu sampe ke akar akarnya yg berate tulang tulangnya.
Jika itu maumu aku bisa apa?
“pagi sayang <3” ku tekan tombol send dengan berseri seri, sudah selama tiga bulan aku berpacaran dengan arel. Setiap pagi aku selalu mengirimkan pesan pesan untuknya, meski dia membalasnya masih sama seperti saat pertama kali kita jadian.
“juga” cuek bebek jutek becek gak ada ojek gak ada smile, emang begitu mungkin sipatnya, dari dulu aku selalu maklum karna arel bukan tipe cowok romantisme yang suka dengan gombalan maut ataupun rayuan lebay cap hoakk. Aku selalu mencintainya, pacarku yang paling keren sedunia sealam semesta jagad raya. Letsgo baby, aku harus segera siap siap berangkat ke sekolah, udah gak sabar ketemu arelku.
Seperti biasa aku berangkat sekolah dengan dijemput arel, hari hariku memang selalu menyenangkan. Kehidupan yang sempurna menurut ku, keluarga yang always love with me and mybeloved arel, sahabat sabahat dan teman teman, so pefect mylife Always be happy happy and happy....
“cieelah pasangan yang lagi anget angetnya nih” rosa sahabatku langsung nyerocos begitu melihat aku dan arel sampe di sekolah.  Kita berpisah memasuki kelas masing masing.
Suatu pagi.
“ros aku ngerasa arel gak sayang sama aku deh”
“whattt!!!! Kamu kenapa gak ada angin gak ada badai topan bergemuruh tiba tiba ngomong begituan del”
“hustt pelan pelan napa kalo ngomong ros, kamu mau buat kuping aku bolong” aku sedikit sewot sama rosa yang  selalu aja kalo ngomong pasti niat banget bikin gendang telinga pecah.
“selama ini aku pikir lama kelamaan arel akan sedikit perhatian sama aku ros, aku lelah selalu aku yang ngejar ngejar dia, I will so tired” aku memang sudah lelah dengan my love life, meski aku jadi pacarnya arel sebenarnya aku menganggap bahwa arel sama sekali GAK menganggap ku. Sungguh malang nasibku.
Perdebatanku dengan rosa berakhir dengan aku yang harus menjelaskan perasaanku pada arel, okay I will do.
Aku bener bener deg degan saat ini, aku dan arel sedang makan bareng dan aku harus menjeaskan sesuatu padanya, (kayak drama deh).
“rel, kamu sayang sama aku gak?” to the point, okesip aku lega.
“del, kamu kenapa nanya gitu?
“pengin tau aja, selama ini kamu gak pernah bilang sayang sama aku, aku cuman pengin tau gak ada maksud lain”
“kamu tau kan alasan aku mau jadi pacar kamu?”
Oh no no no, aku teringat saat arel menembak aku dengan sangat kaku, dia bilang mau gak jadi pacarku dan aku langsung begitu saja menerimanya, ya meski aku gak tau alasanya sampe sekarang.
“entahlah, ku piker awalnya kamu suka aku tapi setelah three moon kita bersama kamu seperti gak ada rasa untukku rel”
“kamu mau tau?”
“of course baby”
“aku taruhan dengan alex untuk dapetin kamu”
DEG, jadi karena itu arel memintaku untuk jadi pacarnya, selama tiga bulan kita bersama dan aku sudah sangat mencintainya. Ya Tuhan hatiku tiba tiba beku dan mataku sudah siap netes. Tapi aku harus kuat aku gak boleh kelihatan lemah dimata arel.
“delia, aku juga sebenarnya udah punya pacar sebelum nembak kamu”
DOR DOR DOR, pusing rasanya mendengar perkataan arel, akhirnya sudah kuputuskan bahwa aku memang harus ke Jupiter untuk berkelana.
“oke, kita putus dan kamu bisa bebas dari aku” aku pergi meninggalkan arel dengan berlari lari sambil menangis dan saat itu pula diputar lagu galau dengan semua mata memandang padaku hahaha sinetron kali ya, aku masih belum menangis sampe rumah hingga aku masuk kamar. Kamar menjadi sahabat yang paling aman untukku. Butir butir air mata yang tadi ku tahan sekuat tenaga akhirnya jatuh perlahan lahan, membasahi pipi kasarku karna bekas jerawat. Aku mengingat kembali kejadian tadi siang, pengakuan dari arel yang membuatku merasa habis di tampar dengan sangat keras. Hatiku sakit, sakit sekali rasanya. Kehidupan memang gak ada yang sempurna dan aku belajar dari kejadian ini.
 “del del kamu kenapa abis berantem ama kecoak sampe mata kamu bengkok (read=bengkak) gituh tuh”
“semalam aku adu pukul sampe part 10 sama mister kecoak ros”
“busyet dah,mantap lu del asyik gak dibagi bagi lu, eh tumben kamu gak bareng arel tadi pagi”
“kita udah putus”
“lucu banget deh kamu pagi pagi dah ngelawak tapi sayang garing gak ketulungan”
“aku beneran udah putus sama arel, seperti saran kamu kemarin aku Tanya sama dia dan dia ternyata gak ada rasa sama aku”
“jadiiiiii?????”
“semua hanya karna dia taruhan sama alex untuk dapetin aku”
“YAMPUN, KUTU KUPRET KAMPRET NGEPET siapa dia beraninya ngelakuin itu sama kamu baby”
“ros please jangan teriak deh, aku gak mau ke THT ini belum waktunya BABY!”
“oke sori del, gue bener bener esmosi”
“emosi kali”
“nah itu maksud gue”
“garing lu”
“krik krik krik”
“apaan coba”.
Hari itu aku sama rose bener bener berbicara soal arel dari kebaikan sampe kebusukannya, dan sampe sekarang aku masih belum percaya.  Aku bakal kehilangan myarel princeku yang tamvan sejagad alam raya semesta ini. Duh pusing pala Barbie ah..
“aku mau ngomong sama kamu, bisa nanti kita ketemu”
From:arel
“oke ditempat biasa”
Send.
Aku tiba ditaman ini duluan sebelum arel mungkin dia masih latian basket. Meskipun aku sakit hati tapi gak baik juga kan kalo mendendam, ku kuatkan diri ini untuk bertemu dengan arel. Mungkin aja kan dia mau ngajak balikan hehehe
Tiga puluh menit berlalu dan belum ada tanda tanda hari kiamat eh maksudku kedatangan arel. Aku sudah mulai bosan disini seperti orang ilang, untung aja banyak juga yang lagi sendiri jadi ada temannya.
Satu jam berlalu dan arel masih belum ada hawanya juga, okay aku harus bersabar, tenanglah delia.. arel pasti muncul kok.
Dua jam berlalu aku masih setia menunggu.
Tiga jam berlalu.
Udah jam lima sore dan arel masih belum datang juga akirnya aku membuka ponsel dan akan menghubunginya,tapi tunggu ada pesan dari arel aku jadi deg degan jangan jangan ini kejutan..
From:arel
“del sori aku td slah krim, soalnya kebiasaan bales pesan km sori y”.
Aku menghebuskan napas panjang panjang,  sepertinya arel memang bukan jodohku. Dan aku harus melupakannya.

To: mybrother Dimas
Jemput aku ditaman kak dimas
Send.
Beberapa menit seorang lakilaki tamvan mendekatiku dialah kakak terhebatku, kak dimas sudah seperti sahabatku sendiri tapi akhir akhir ini kami jarang ngobrol. Sejak aku pacaran aku selalu berangkat dan pulang bareng arel. Dulu sama kak dimas. Saat aku pulang kak dimas masih dikampus, dan karna kakaku ini cinta sekaleee sama alam maka dia ikut mapala, alhasil dia jarang dirumah kalo waktu liburan. Sejujurnya aku kangen dengan kakaku ini, meski usil jail dan nyebelin dia selalu ngelindungi aku dan aku tau dia sayang bnget sama aku.
“dasar tengik, ngapain sih disini kayak orang ilang begitu untung kakak udah pulang coba kalo belum kamu mau pulang sambil ngesot” aku hanya tertawa mendengar omelan kak dimas.
Tidak ada yang berubah darinya hanya saja rambutnya sekarang jadi di biarkan gondrong dan pakainnya pun sangat santai, benar benar sudah menjadi pecinta alam sejate. Padahal dulu kak dimas selalu rapi tentu saja untuk menaklukan para cewek cewek  tapi entahlah aku suka kakakku yang sekarang serasa dia lebih bahagia dengan kehidupan seperti ini.
 “free” itu kata yang selalu kak dimas lontarkan setiap kali aku Tanya kenapa ikut mapala.
“aku ingin menikmati udara segar kak”
“heh? Sudahlah ayo pulang, ibu khawatir karna kamu tadi pagi berangkat sendiri tumben”
“aku akan berangkat bareng kakak lagi”
“maksudmu?”
“maksudku jelas aku akan berangkat bareng kakak lagi, kuping kok kayak tempelan”  aku menggerutu kesal, kadang kadang kak dimas bisa sangat blo’on tau O kuadrat n.
“arelmu itu kemana dek?”
“udah putus”
“loh? Kok bisa? Pangeran yang selama ini kamu bangga banggakan sama kakak ternyata  hanya bisa bertahan seminggu”
Kak dimas tertawa seenak jidatnya aja, jelas jelas aku masih sakit hati dan kesal karna tadi ketipu sama sms arel.
“tiga bulan kak,aku sama dia udah tiga bulan”
“oke oke tiga bulan dan akhirnya kandas”
Jujur aja aku pengin banget cerita sama kak dimas tapi aku yakin pasti habis itu kak dimas bakal buat arel bonyok sana sini, aku gak setega itu. Mungkin kak dimas lebih baik gak tau. Ya pilihan yang terbaik.
“kenapa?”
“eh iya apa kak?”
“kenapa kamu putus sama dia?”
“emm, kita ngerasa udah gak cocok aja”
“hhahaha, alasan klasik gitu mana kakak percaya”
Mungkin sekarang tingkat kebloonan kak dimas udah berkurang deh..
“gak mau cerita?”
“bukan gitu kak, emang gak perlu ada yang diceritakan”
Wah sejak kapan aku jadi melankolis gitu.
“padahal kakak penasaran, tapi mungkin sekarang memang kamu udah gak mau berbagi apa apa sama kakak, bahkan cerita aja kamu gak mau, apa masih risih sama penampilan kakak yang sekarang dek?”
Aduhh kenapa pula kak dimas ngomong begitu, jelas aja sekarang aku udah biasa sama penampilannya. Dulu sih emang iya aku pernah bilang risih karna rambut kak dimas gondrong kaya preman, baju juga oblong oblong, tapi itu kan dulu..

Kita berdua terdiam dengan pikiran masing masing, aku masih memikirkan perkataan kak dimas tentu saja aku ingin cerita banyak sama kak dimas.
“kak kenapa sekarang jarang dirumah?”
“kamu pengin tau?”
“gak aku cuman cari bahan obrolan aja wlee” aku berusaha untuk menghindar dari kak dimas, jujur saja aku sangat ingin kepengin tau apa yang di lakukan kakak satu satuku ini.
Aku masih belum mengerti kenapa pikiranku selalu hanya arel dan arel, kenapa?





"Because i dont know"

Posted by : dwiles
Senin, 25 Juli 2016
6 Comments

- Copyright © Yuki blog ^0^ - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -